Kamis, 06 Februari 2014

[ ENAM GOLONGAN MANUSIA YANG DI KUTUK OLEH ALLAH DAN PARA NABI ]

Bismillahir Rahmanir Rahim.
Assalamu'alaikum dan selamat sore teman2 semua.

Di bawah ini merupakan salah satu  dari Hadist Nabi Muhammad Shallahu 'Alaihi Wasallam yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi. Yaitu ada enam golongan manusia yang di kutuk oleh Allah SWT dan para nabi yang lain :

1. Orang yang menambah isi kitab Allah, yaitu orang yang memasukkan sesuatu yang tidak ada dalam Al-Qur'an dan menakwilkannya dengan sesuatu yang tidak benar.

2. Orang yang mendustakan ketentuan (Qadar) Allah.

3. Penguasa yang bertindak sewenang-wenang, bertindak sombong dan kejam.

4. Orang yang menghalalkan apa yang telah di haramkan oleh Allah.

5. Orang yang melakukan perbuatan terlarang terhadap keturunan dan kerabat Rasulullah SAW, yaitu orang yang berlaku maksiat, mendurhakai dan mendzalimi keturunan dan kerabat Rasulullah.

6. Orang yang berpaling dari sunnah Rasulullah SAW

Semoga kita semua terhindar dari enam sifat di atas agar kita terhindar dari laknat-nya Allah dan para Nabi. Aamiin Yaa Rabbal 'Aalamiin.

#islam   #mengaji   #halal   #laknat

Sumber : Kitab Nashaihul 'Ibad Karya Syeikh Nawawi Al Bantani

Di dukung oleh :
http://www.aingindra.com/waptrick-mp3-video-game-themes-free-download.html

 

[ TUJUH PERBUATAN YANG MENERANGI KUBUR ]

Bismillahir Rahmanir Rahim.
Assalamu'alaikum dan selamat siang teman2 semua.

Di katakan dalam kitab Nashaihul 'Ibad Karya Syeikh Nawawi Al Bantani, ada tujuh perkara yang akan menerangi kubur. Yaitu :

1. Ikhlas dalam beribadah
2. Berbuat baik kepada orang tua
3. Silaturrahmi
4. Tidak menyia-nyiakan umurnya dengan melakukan maksiat
5. Tidak menuruti hawa nafsunya
6. Bersungguh-sungguh mentaati segala perintah Allah
7. Dan banyak berdzikir kepada Allah

Semoga kita semua khususnya saya dapat melaksanakan tujuh perbuatan diatas dengan istiqamah dan ikhlas. Aamiin Yaa Rabbal 'Aalamiin.

#islam   #ngaji   #mengaji   #ikhlas   #dzikir

Di dukung oleh : http://kargo123.com/

[ EMPAT PILAR TEGAKNYA AGAMA DAN DUNIA ]

[ LIMA PERBUATAN YANG MENJAUHKAN MANUSIA DENGAN NABI ]

Assalamu'alaikum dan selamat malam teman2 semua.

Di bawah ini merupakan penjelasan salah satu hadist Nabi :
Akan datang suatu masa dimana umatku menyukai lima perkara dan melupakan lima hal lainnya yaitu :

1. Mereka mencintai dunia hingga melupakan dan tidak mengerjakan amal baik untuk bekal di akhirat.

2. Mereka sibuk membangun rumah2 yang megah sementara mereka lalai dan meninggalkan amal yang dapat menerangi kehidupannya di alam kubur.

3. Mereka sangat mencintai harta beda dan menumpuk harta kekayaan serta melupakan akan adanya hisab dan perhitungan Allah terhadap harta benda mereka.

4, Mereka begitu besar cintanya kepada keluarga, istri dan anak2nya, sementara melupakan bidadari2 surga

5. Mereka sangat mencintai diri sendiri dan melupakan Allah dengan tidak mau menjalankan perintah2-Nya serta tidak mau menjauhi larangan2-Nya.

Jika terjadi lima perkara tersebut pada umatku, maka mereka adalah orang2 yang melepaskan diri dariku dan aku pun melepaskan diri dari mereka. Naudzubillah min dzaalik.

Semoga kita semua terhindar dari 5 perbuatan yang menjauhkan diri kita dari Nabi seperti dalam keterangan di atas. Aamiin Yaa Rabbal 'Aalamiin.

Sumber : Kitab Nashaihul 'Ibad Karya Syeikh Nawawi Al Bantani

Di dukung oleh : http://www.viatekno.com/

 https://lh6.googleusercontent.com/-KBLxdtIHnsI/UvJMt-EAQjI/AAAAAAAApd8/WZjxjLwsHOg/w506-h750/harta.png

Rabu, 05 Februari 2014

SABAR DAN IKHLAS

Pada umumnya kita semua bisa lebih sabar, disaat kita di uji Allah dengan hal yang menyenagkan, tapi saat kita di uji Allah dengan ujian yang tidak menyenangkan, seperti ujian kesulitan, ujian kehilangan dan atau musibah maka kebanyakan dari kita, akan merasa begitu sulit menerimanya dan sulit untuk bisa sabar.
Ujian kesulitan, ujian kehilangan, kekurangan musibah, penyakit,  kemiskinan, adalah perkara biasa yang dihadapi oleh manusia selama hidup di dunia ini.  Perhatikan firman Allah SWT berikut ini Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah [2] : 155-157).
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? (QS. Al ‘Ankabuut [29] : 2)
Ketahuilah, sabar akan sangat sulit dilakukan, apabila kita tidak mampu menyadari, bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini, pada hakikatnya hanyalah ujian. Harta yang kita miliki, karir yang bagus, rumah dan mobil mewah yang kita miliki, anak dan keluarga, itu semua adalah ujian dari Allah dan titipan Allah. Apakah kita bersyukur atau menjadi kufur?
Kita harus memahami dengan sebaik-baiknya bahwa Allah lah pemilik yang sebenar-benarnya atas segala sesuatu apapun yang kita miliki di dunia ini. Dengan menyadari bahwa semua yang kita miliki sebenarnya adalah milik Allah dan titipan Allah, maka begitu Allah mengambilnya dari kita, insya Allah kita akan lebih mudah merelakannya. Karena kita menyadari, bahwa semua itu adalah milik Allah dan titipan Allah.  Dan yang namanya titipan, suatu saat nanti memang pasti akan kembali pada pemiliknya, kapanpun pemiliknya menghendaki apa yang dititipkan kembali atau mau mengambilnya dari kita, maka kita harus dengan rela memberikannya.
Jadi, jangan menjadi stres, terpukul dan merasa kehilangan yang sangat berat, apabila kemarin kita masih punya mobil, sekarang sudah tidak lagi, jangan stres dan bersedih hati apalagi sampai meratapi nasib, apabila bulan kemarin usaha kita masih sukses, sedangkan sekarang kita mengalami kegalalan yang besar.
Karena sesungguhnya dengan adanya musibah, maka seorang hamba akan mendapatkan pengampunan dari Allah SWT. Perhatikan sabda Rasulullah saw berikut ini:  “Tak seorang muslim pun yang ditimpa gangguan semisal tusukan duri atau yang lebih berat daripadanya, melainkan dengan ujian itu Allah menghapuskan perbuatan buruknya serta menggugurkan dosa-dosanya sebagaimana pohon kayu yang menggugurkan daun-daunnya.” (HR Bukhari dan Muslim).
Ketahuilah dan yakinlah, bahwa sesungguhnya dalam setiap cobaan berat yang Allah SWT berikan untuk kita, maka ada hikmah dan pahala yang besar yang menyertainya. Seperti sabda  Rasulullah SAW, “Sesungguhnya pahala yang besar itu, bersama dengan cobaan yang besar pula. Dan apabila Allah mencintai suatu kaum maka Allah akan menimpakan musibah kepada mereka. Barangsiapa yang ridha maka Allah akan ridha kepadanya. Dan barangsiapa yang murka, maka murka pula yang akan didapatkannya.” (HR. Tirmidzi, dihasankan al-Albani dalam as-Shahihah [146]).
Rasulullah SAW  bersabda :  “Tiada henti-hentinya cobaan akan menimpa orang mukmin dan mukminat, baik mengenai dirinya, anaknya, atau hartanya sehingga ia kelak menghadap Allah SWT dalam keadan telah bersih dari dosa (HR. Tirmidzi).
Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seseorang mendapatkan pemberian yang lebih baik dan lebih lapang daripada kesabaran.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Kita harus rela menerima segala  ketentuan  Allah  dan menyadari bahwa apapun yang terjadi, sudah ditetapkan Allah SWT dalam Lauhul Mahfuzh. Kita wajib menerima segala ketentuan Allah dengan penuh keikhlasan. Allah SWT berfirman :  “Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (QS al-Hadid [57] : 22)
Apabila kita ditimpa musibah baik besar maupun kecil, sebaiknya kita mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan hanya kepada-Nya-lah kami kembal). ini dinamakan dengan kalimat istirja’ (pernyataan kembali kepada Allah SWT). Kalimat istirja’ akan lebih sempurna lagi jika ditambah, setelahnya dengan doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW  sebagai berikut :“Ya Allah, berilah ganjaran atas musibah yang menimpaku dan gantilah musibah itu yang lebih baik bagiku.”  Barangsiapa yang membaca kalimat istirja’ dan berdo’a dengan doa di atas niscaya Allah SWTakan menggantikan musibah yang menimpanya dengan sesuatu yang lebih baik. (Hadits riwayat Al Imam Muslim 3/918 dari shahabiyah Ummu Salamah.)
Rasulullah SAW bersabda, “Apabila ada anak salah seorang hamba itu meninggal maka Allah bertanya kepada malaikat-Nya, ‘Apakah kalian mencabut nyawa anak hamba-Ku?’. Maka mereka menjawab, ‘Ya.’ ‘Apakah kalian telah mencabut nyawa buah hati hamba-Ku?’. Maka mereka menjawab ‘Ya.’ Lalu Allah bertanya, ‘Apa yang diucapkan oleh hamba-Ku?’. Mereka menjawab, ‘Dia memuji-Mu dan beristirja’ -membaca innaa lillaahi dst-..’ Maka Allah berfirman, ‘Bangunkanlah untuk hamba-Ku itu sebuah rumah di surga, dan beri nama rumah itu dengan Bait al-Hamd.’.” (HR. Tirmidzi, dihasankan al-Albani dalam as-Shahihah [1408]).
Perhatikan sabda Rasulullah SAW berikut ini : “Sungguh mengagumkan urusan seorang mukmin. Sesungguhnya semua urusannya adalah baik. Dan hal itu tidak akan diperoleh kecuali oleh seorang mukmin. Apabila dia mendapatkan kesenangan, maka dia bersyukur. Maka hal itu merupakan kebaikan baginya. Dan apabila dia tertimpa kesusahan maka dia bersabar. Maka itu juga merupakan kebaikan baginya.” (HR. Muslim)
Setiap amalan akan diketahui pahalanya kecuali kesabaran, karena pahala kesabaran itu, tanpa batas. Sebagaimana firman Allah SWT  “Sesungguhnya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan ganjaran/pahala  mereka tanpa batas.” (Az Zumar: 10)
Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan, yang bila kita renungkan dan pahami dengan sebaik-baiknya,  insya Allah bisa membuat kita semua bisa sabar dan ikhlas dalam menghadapi ujian-Nya yang paling berat sekalipun :
  1. Kita harus percaya pada jaminan Allah bahwa : Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya (QS Al Baqarah [2] : 286).   Allah SWT yang memiliki diri kita, sangat tahu kemampuan kita, jadi tidak akan mungkin Allah memberikan ujian yang melebihi batas kemampuan kita.
  2. Sebenarnya, kita semua pasti mampu untuk bisa sabar dalam segala ujian dan segala keadaan, asalkan kita kuat iman.
  3. Coba kita tanyakan pada diri kita, saat kita ditimpa suatu ujian kesulitan, kesedihan dan atau kehilangan, apa manfaat yang bisa kita ambil kalau kita tidak sabar dan tidak mengikhlaskannya? Apakah dengan ”tidak sabar” dan ”tidak ikhlas” nya kita, maka bisa menghadirkan kenyamanan untuk kita? Atau bisa membuat ujian tersebut tidak jadi datang atau tidak jadi menimpa kita? Sekarang mari kita pikirkan kembali, kita sabar atau tidak sabar, ikhlas atau tidak ikhlas, ujian kesulitan / kesedihan atau musibah tetap terjadi dan menimpa kita kan?  Jadi lebih baik kita terima dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Bila kita bisa sabar dan ikhlas menerimanya, maka insya Allah, tidak akan terasa berat lagi ujian tersebut, percayalah. Dan ingat, dalam sabar, terkandung ridha Allah SWT. Dan ridha Allah SWT terhadap kita, adalah segalanya.
  4. Kita harus selalu baik sangka kepada Allah SWT dan jangan pernah sekalipun meragukan dan mempertanyakan keputusan, ketetapan, pengaturan dan ketentuan Allah.  Kita harus bisa sabar dan ridha terhadap apapun keputusan, ketetapan dan pengaturan-Nya. Kalau kita masih merasa tidak puas dengan semua keputusan, ketetapan, pengaturan dan ketentuan Allah itu, maka cari saja Tuhan selain Allah.  Perhatikan firman-Nya dalam hadits Qudsi : Akulah Allah, tiada Tuhan melainkan Aku. Siapa saja yang tidak sabar menerima cobaan dari-Ku, tidak bersyukur atas nikmat-Ku dan tidak ridha dengan ketentuan-Ku, maka bertuhanlah kepada Tuhan selain Aku.” (hadist ini diriwatkan oleh al-Thabrani dalam Al-Mu’jam al-Kabir melalui jalur Abu Hind al-Dari)
Karena itu, marilah kita sabar dan ikhlas dalam segala keadaan, yakinlah bahwa janji Allah pasti benar. Percayalah, sabar dan ikhlas, akan membuahkan kebahagiaan hidup.

 

MENYEMPURNAKAN IBADAH DENGAN CARA MEMPERDALAM ILMU AGAMA

Allah selalu berpesan kepada kita, agar selalu bertakwa kepada-Nya dengan sebenar-benar takwa, seperti firman Allah dalam surah Ali Imran [3]: 102.
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya, dan jangan sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan ber-agama Islam.” (Ali Imran [3]: 102)
            Karena takwa merupakan sifat yang harus dimiliki oleh seorang muslim, sifat takwa akan membangun gaya hidup unik yang senantiasa mendorong seorang muslim untuk melakukan kebaikan dan ketaatan, sekaligus menghalaunya dari perbuatan buruk dan maksiat, dengan motivasi mendapatkan pahala dari Allah dan takut tertimpa azab-Nya.
            Seperti yang telah dikatakan oleh Ibnu Abas r.a bahwa orang-orang yang bertakwa adalah yang takut kepada Allah dan siksa-Nya. Ibnu Mas’ud r.a mengatakan takwa kepada Allah adalah perintah-Nya ditaati dan tidak dilanggar, selalu ingat pada-Nya dan tidak dilupakan, dan nikmatnya disyukuri dan tidak diingkari (kufur). Sedangkan Thalq bin Habib rahimahullah mengatakan, takwa adalah berbuat dalam kerangka taat kepada Allah dengan cahaya dari Allah dan mengharapkan pahala Allah. Begitu pula meninggalkan maksiat kepada Allah dengan cahaya dari Allah dan takut terhadap azab Allah.
            Dengan pengertian di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa takwa tidak hanya berupa sifat yang melekat secara tiba-tiba dalam kepribadian seorang muslim, tetapi sifat takwa harus diusahakan melalui perbuatan dengan cara melakukan segala apa yang telah Allah perintahkan berbentuk ibadah dan menjauhkan segala yang telah dilarang oleh Allah semata-mata karena-Nya.
Tidak salah jika setiap hari jumat khotib selalu menasehati kita, agar kita selalu bertakwa kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa, takwa yang diharapkan oleh para khotib tidak hanya takwa bersifat simbolik (tanda) secara lahiriyah saja, atau takwa formalistik tanpa memahami hakekat kesungguhan ibadah, tetapi yang diinginkan oleh para khotib dalam setiap jumat adalah takwa hakiki yang memiliki dampak secara spiritual baik kedekatanya dengan Allah, perhatiannya terhadap orang lain, perhatianya terhadap lingkungan di sekitarnya dan perhatiannya terhadap dirinya sendiri.
            Syahrin Harahap dalam bukunya yang berjudul “Islam Dinamis”, membagi tiga pemahaman tentang takwa yang berkembang di masyarakat, pemahaman pertama, pemahaman simbolik.di sini seseorang memahami taqwa tidak langsung merujuk pada kitab suci Al-Qur’an, melainkan lebih banyak mengacu pada referensi tradisi. Dalam pemahaman ini manusia bertaqwa dirumuskan sebagai seorang yang mengenakan “simbol-simbol kesalehan”, khususnya dalam pandangan awam. Misalnya, mengenakan serban, tasbih di tangan, berjubah dan lain sebagainya.
            Pemahaman kedua, pemahaman normative simplistik, suatu pemahaman yang merujuk kepada Al-Qur’an, namun secara amat dangkal. Dalam pemahaman ini orang bertaqwa dirumuskan kira-kira begini: “orang yang beriman pada yang ghaib dan melakukan shalat, menafkahkan rizeki dan beriman kepada Al-Qur’an, separti dalam firman Allah di surah Al-Baqarah ayat: 1-5:         
Artinya:
“Alif-Laam-Miim. Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa. Yaitu mereka yang beriman kepada yang ghaib, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rizeki yang kami anugerahkan kepada mereka. Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al-Qur’an) yang telah diturunkan kepadamu dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya kehidupan akhirat. Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung” (Al-Baqarah: 1-5).
            Pemahaman kedua ini terkesan memformulasikan manusia taqwa itu sebagai kuat beragama (beribadah) secara formal, namun tingkat partisipasinya dalam kegiatan sosial ekonomi, pengembangan budaya dan ilmu pengetahuan, serta perencanaan masa depan, nyaris tak terlihat. Sehingga konsep kedua ini terkesan kurang ramah dan tidak merangsang.
            Pemahaman ketiga, pemahaman rasional sintetik, pemahaman yang didasarkan pada petunjuk kitab suci Al-Qur’an, mengambil referensi tradisi dan merumuskannya memakai idiom-idiom modern. Di sini manusia taqwa dirumuskan kira-kira begini : “orang bertaqwa adalah orang beriman yang: (1) dapat menjalankan fungsi-fungsi kekhalifaannya, (2) orang bertaqwa senantiasa menegakkan shalat sebagai realisasi dari pengakuannya terhadap Allah. (3) memiliki iman yang fungsional, iman yang dibuktikan dengan aktivitas dan amal shaleh. (4). Mempunyai visi yang jelas untuk masa depan, dan lain sebagainya.
            Kiranya pemahaman taqwa ke tiga yang ingin para khotib tanamkan kepada jemaah jumat dicintai Allah, bukan taqwa yang bersifat simbolik (tanda), apalagi simbolnya hanya simbol budaya seperti telah disebutkan di atas, juga bukan taqwa bersifat formal seremoneal (sekedar rutinitas sehari-hari), tetapi taqwa hakiki yang memiliki efek spiritual hubungan antara manusia dengan Allah, hubungan manusia dengan social (sesame manusia), hubungan dengan lingkungan dan hubungan dengan dirinya sendiri.
            Permasalahanya sekarang adalah, bagaimana kita mencapai takwa hakiki tersebut? Tadi telah kita bahas bahwa takwa tidak datang secara tiba-tiban dalam kpribadian seorang muslim, tetapi takwa tersebut harus dilatih, diusahakan dengan sekuat tenaga untuk mencapainya dengan cara melakukan ibadah yang telah Allah perintahkan secara ikhlas dan sesuai dengan tuntunan yang telah diajarkan oleh Rasulullah, juga menjauhkan segala larangan Allah dengan sungguh-sungguh. Singkatnya untuk mencapai takwa yang hakiki harus melakukan segala ibadah yang diperintah Allah dengan hakiki dan menjauhi segala larangan yang dilarang oleh Allah dengan hakiki pula.
Ibnu Kasir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa ibadah yang diterima oleh Allah harus memenuhi dua syarat: pertama, ikhlas karena Allah, kedua, sesuai dengan tuntunan Rasulullah saw. Dengan demikian, jika amal itu sesuai dengan syariah nabi saw, tetapi ketika melakukannya tidak ikhlas, tertolak dan tidak diterima oleh Allah, sebagaimana disebutkan dalam firman Allah yang menerangkan keadaan orang munafik:
Artinya:
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Alla, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk salat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan salat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah, kecuali sedikit sekali” (An-Nisaa’: 142)
Begitu pula, jika amal itu dilakukan secara ikhlas, tetapi tidak sesuai dengan tuntunan Rasulullah saw., maka tidak diterima, sebagaimana sabda Rasulullah saw:
Artinya:
“Barang siapa yang beramal tidak menurut tuntunan kami, maka amal itu ditolak.” (HR. Muslim).
            Oleh karena itu, perbuatan para pendeta dan yang seperti mereka, meskipun benar-benar ikhlas, tidak diterima, karena mereka tidak mengikuti tuntunan Rasulullah saw. Yang diutus kepada semua manusia , sebagai firman Allah:   
Artinya:
“Dan kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan , lalu kami jadilkan amal itu (bagaikan) debu yang beterbangan”. (Al-Furqan: 23).
Dan Firmanya :
Artinya:
“Dan orang-orang kafir, amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga; tetapi bila di datanginya, dia tidak mendapatkannya sesuatu apa pun.” (An-Nuur: 39)
            Dengan begitu amal ibadah akan diterima oleh Allah jika ibadah yang kita lakukan sesuai dengan tuntunan yang telah diajarkan oleh Rasulullah saw. Untuk mengetahui hal tersebut kita harus memiliki ilmu pengetahuan tentang agama Islam khususnya ilmu pengetahuan tentang syariah (fiqih) agar ibadah yang dilakukan oleh kita diridhai dan diterima oleh Allah.
            Allah berfirman:
Artinya:
“Dan Katakanlah, “Ya Tuhanku, Tambahkanlah kepadaku Ilmu Pengetahuan.” (Thahaa: 114).
            Al-Hafifizh Ibnu Hajar berkata: “Ayat ini amat jelas menerangkan tentang keutamaan ilmu pengetahuan. Karena Allah tidak memerintahkan Nabi-Nya untuk meminta tambahan sesuatu kecuali meminta tambahan ilmu pengetahuan. Nabi saw. Menamakan majelis yang di dalamnya terdapat orang mempelajari ilmu yang bermamfaat dengan istilah “taman surga”. Juga memberitahukan bahwa para ulama pewaris para nabi.
            Tentunya, seorang sebelum melakukan suatu perbuatan, ia harus mengetahui cara mengerjakannya perbuatan itu dengan benar. Sehingga, perbuatannya itu menjadi benar dan memberikan hasil yang seperti diharapkan. Maka, bagaimana seseorang melakukan ibadah kepada rabbnya yang dengan ibadahnya itu ia mengharapkan selamat dari neraka dan masuk surga, tapi ia tak mengetahui ilmu tentang ibadahnya itu.
            Oleh karena itu, dalam hubungannya antara ilmu pengetahuan dan ibadah manusia terbagi tiga:
            Pertama, mereka yang menyatukan antara ilmu yang bermamfaat dengan amal saleh. Mereka itu telah diberikan hidayat oleh Allah kepada jalan orang-orang yang diberikan nikmat yaitu para nabi, siddiqien, syuhada, dan shalihin.
            Kedua, mereka yang mempelajari ilmu yang bermamfaat tetapi tak beramal denganya. Mereka itu adalah orang–orang yang mendapatkan murka dari Allah, yaitu orang-orang Yahudi dan yang mengikuti mereka.
            Ketiga, orang-orang yang beramal tanpa ilmu. Mereka itu adalah orang-orang yang tersesat dari kalangan nasrani dan orang-orang yang mengikuti mereka.
            Ketiga kelompok ini dirangkum oleh firman Allah dalam surah al-Fatihah yang kita baca dalam dalam setiap rakaat shalat kita:  
Artinya:
“Tunjukila kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (jalan) mereka yang sesat.” (Al-Fatihah: 6)
Marik kita reviu (mengulang) untuk membaca dan memperdalami kembali ilmu-ilmu agama Islam kita khususnya ilmu fiqih agar kita tidak termasuk orang yang maghdub dan dhalin dan agar amal kita diterima disisi Allah, mari kita ferifikasi (mempertayakan) kebenaran ilmu agama Islam khususnya ilmu fiqihkita apakah yang telah kita ketahui bebetul–betul benar agar amal yang kitalakukan tidak siasi. Dengan begitu mari kita belajar bersama-sama untuk memperdalam ilmu-ilmu agama Islam bik melalui lembaga yang formal atau melalui lembaga non formal, seperti pengajian, tanya jawab, dialog non formal dan lain sebagainya. Mari kita ber doa semuga kita diberikan jalan oleh Allah untuk belajar ilmu-ilmu agama Islam dan semoga amal kita selalu diterima oleh Allah amin.

Taat Kepada Allah SWT dan Muhamad Saw Dalam Islam

Di dalam Al-Qur’an, Islam, seringkali diartikan kerelaan seseorang untuk menjalankan perintah Tuhan dan mengikutinya.
“Moslem” adalah kata keadaan daripada Islam. Ini berkenaan dengan orang yang bersedia (rela) menjalankan perintah Tuhan dan mengikutinya.
Pesan yang disampaikan pada Muhammad dinamakan Islam, dan orang yang mengaku percaya pada pesan-pesannya adalah juga Muslim.
Moslem, berarti seorang yang mengikuti pesan Muhammad dan percaya akan kebenarannya.
Dari segi kebahasaan, Islam berasal dari bahasa Arab yaitu dari kata salima yang mengandung arti selamat, sentosa, dan damai. Dari kata salima selanjutnya diubah menjadi bentuk aslama yang berarti berserah diri masuk dalam kedamaian. Oleh sebab itu orang yang berserah diri, patuh, dan taat kepada Allah swt. disebut sebagai orang Muslim.
Dari uraian tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa kata Islam dari segi kebahasaan mengandung arti patuh, tunduk, taat, dan berserah diri kepada Allah swt. dalam upaya mencari keselamatan dan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat
Taat kepada Allah swt merupakan satu kewajiban yang tidak dapat diganggu-gugat. Ketika seseorang telah mengucapkan dua kalimat syahadat atau telah berada di dalam naungan agama Islam,maka wajib baginya untuk taat kepada segala bentuk perintah dan larangan Allah swt.
Kemudian, apakah dengan taat kepada Allah swt berarti kita tidak boleh taat kepada selain Allah swt?
Satu-satunya hamba sang allah swt yang diwajibkan untuk mendapatkan ketaatan dari umat Islam adalah Muhammad. Dia adalah suri tauladan bagai seluruh umat hingga akhir zaman. jadi selain allah swt, muhammadlah yang memiliki hak untuk ditaati oleh mereka yg menyebut dirinya muslim.
Perintah untuk taat kepada muhammad ini merupakan salah satu bentuk ketaatan, kepada allah swt, karena perintah tersebut tertuang di dalam Al Quran.
Adapun orang-orang, golongan, atau aliran-aliran yang tidak percaya kepada teladan Muhammad saw, tidak mau mematuhi sunnah-sunnahnya, dan menganggap bahwa sunnah Muhammad saw tidak ada, maka sama halnya dengan ia tidak mau mentaati perintah Allah swt. Orang-orang semacam inilah yang sering disebut oleh muslim sendiri , dengan sebutan orang-orang yang ingkar atau orang kafir
* “Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya, dan janganlah kamu berpaling dari pada-Nya, sedang kamu mendengar (perintah-perintah-Nya)” (QS. Al Anfaal : 20)
* “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan.” (Qs. Al Anfaal : 24)
* “Dan tetapkanlah untuk kami kebajikan di dunia ini dan di akhirat; sesungguhnya kami kembali (bertaubat) kepada Engkau. Allah berfirman: “Siksa-Ku akan Kutimpakan kepada siapa yang Aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami.’” (QS. Al A’raf : 156)
* “Katakanlah: ‘Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk.’” (QS. Al A’raf : 158)
* “Katakanlah: ‘Taat kepada Allah dan taatlah kepada rasul; dan jika kamu berpaling maka sesungguhnya kewajiban rasul itu adalah apa yang dibebankan kepadanya, dan kewajiban kamu sekalian adalah semata-mata apa yang dibebankan kepadamu. Dan jika kamu taat kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjuk. Dan tidak lain kewajiban rasul itu melainkan menyampaikan (amanat Allah) dengan terang.’” (QS. An Nur : 54)
* ”Janganlah kamu jadikan panggilan Rasul diantara kamu seperti panggilan sebahagian kamu kepada sebahagian (yang lain). Sesungguhnya Allah telah mengetahui orang-orang yang berangsur- angsur pergi di antara kamu dengan berlindung (kepada kawannya), maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah-Nya takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih.” (QS. An Nuur : 63)
* “Maka demi Rabbmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.” (QS. An Nisaa : 65)
* “Katakanlah, ‘Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (Muhammad), niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu’. Allah Maha Pengampun lagi Maha penyayang.” (QS. Ali Imron : 31)
mereka mau tidak mau dan harus, taat/tunduk/patuh dengan ajaran Islam itu, tanpa tau “Why”.
ya!
itulah artinya islam taat/tunduk/patuh dan berserah diri pada allah swt dan alquran, taat kepada muhammad dan sunnahnya.

[ EMPAT TANDA ORANG-ORANG YANG CELAKA ]

Bismillahir Rahmanir Rahim.  Assalamu'alaikum dan selamat siang teman2 semua.

Di bawah ini merupakan penjelasan dari sabda Nabi Muhammad yang berisi tanda-tanda orang yang celaka. Ada empat tanda2nya, yaitu :
1. Orang yang melupakan dosa-dosa yang pernah dilakukan dan tidak ada perasaan menyesal, tidak pula mau bertaubat padahal dosa-dosa itu tercatat disisi Allah, baik mengenai jumlah besar kecilnya, waktu dan tempat melakukannya.

2. Orang yang menyebut kebaikan2 dirinya, padahal dia tidak tahu apakah kebaikan2nya tersebut diterima Allah ataukah justru sebaliknya, tidak diterima oleh Allah.

3. Orang yang berambisi untuk bisa memperoleh dunia sebanyak-banyaknya serta tidak perrnah merasa puas terhadap pemberian dari Allah kepadanya

4. Orang yang melihat kepada orang lain yang lebih rendah tingkat amal salehnya serta tidak mau bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat-NYA.

Semoga kita semua terhindar dari mempunyai 4 tanda di atas dan semoga dosa2 kita baik itu kecil ataupun besar di ampuni oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Aamiin Yaa Rabbal 'Aalamiin

#islam   #mengaji   #celaka   #orang   #tanda

Sumber : Kitab Nashaihul 'Ibad Karya Syeikh Nawawi Al Bantani

Di dukung oleh : http://waralabatahu.com/

 

[ EMPAT KEUTAMAAN DALAM DIAM ]

Bismillahir Rahmanir Rahim.  Assalamu'alaikum teman2 semua.

Nabi Muhammad Shallahu 'Alahi Wasallam bersabda :
Shalat itu tiang agama, sementara sikap diam itu lebih utama. Sedekah itu dapat memadamkan murka Allah, sedangkan diam lebih utama. Puasa itu benteng neraka, sedangkan diam itu lebih utama. Dan jihat itu adalah puncak agama, sedangkan diam itu lebih utama.

Yang dimaksud diam disini adalah tidak mengucapkan segala sesuatu yang tidak bermanfaat bagi agama dan tidak pula berguna demi kemaslahatan umat, juga tidak perlu membantah orang yang melakukan pertentangan.

Diam termasuk ibadah tingkat tertinggi karena kebanyakan kesalahan-kesalahan itu timbul dari lisan.

Selain itu, diam juga dapat menambah kewibawaan, yang hal ini pertanda adanya ilmu. Orang bodoh tidak akan diketahui kebodohannya selama dia tidak berbicara

Sumber : Kitab Nashaihul 'Ibad Karya Syeikh Nawawi Al Bantani

#islam   #muslim   #mengaji   #hadist   #diam   #keutamaan

Di dukung oleh : http://www.boernaskophen.com/

 

[ EMPAT KEMULIAAN UMAT NABI MUHAMMAD ]

Bismillahir Rahmanir Rahim.  Assalamu'alaikum teman2 semua.

Ada sebuah hikayat bahwa Nabi Adam A.S. pernah berkata bahwa Allah memberikan kepada umat Nabi Muhammad empat perkara kehormatan yang tidak diberikan-Nya kepadaku, yaitu:

Pertama : Tobatku diterima di mekah, sementara bagi umat Muhammad dimanapun mereka bertobat, niscaya tobat mereka diterima.

Kedua : semula aku mengenakan pakaian, namun ketika aku berbuat maksiat pakaianku terlepas, sehingga aku telanjang. sementara ketika umat Muhammad berbuat maksiat dalam keadaan telanjang, justru Dia memberikan pakaian kepada mereka.

Ketiga : ketika aku berbuat maksiat aku dipisahkan dengan isteriku, sedang umat Muhammad jika berbuat dosa, Allah tidak memisahkan mereka dari istri-istrinya.

Keempat : Aku telah berbuat maksiat disurga, lalu aku diusir dari surga sementara apabila umat Muhammad berbuatmaksiat, kepada Allah diluar surga justru Dia memasukannya ke surga, jika mereka bertobat.

Begitu mulianya umat Nabi Muhammad di banding umat2 terdahulu. Oleh karena itu marilah kita perbanyak shalawat kepada junjungan kita Nabi Muhammad Shallahu 'Alahi Wasallam. Allahumma Shalli 'Alaa Muhammad.

Semoga dapat bermanfaat untuk kita semua khususnya untuk saya sendiri agar lebih bersyukur lagi telah menjadi bagian dari umat Nabi Muhammad. Aamiin Yaa Rabbal 'Aalamiin.

Sumber : Kitab Nashaihu; 'Ibad Karya Syeikh Nawawi Al Bantani

#islam   #muhammad   #taubat   #istighfar   #shalawat

Di dukung oleh : http://zazasalonmuslimah.com/

 

Selasa, 04 Februari 2014

[ TIGA CIRI MANUSIA YANG BERUNTUNG ]


Bismillahir Rahmanir Rahim.  Assalamu'alaikum teman2 semua.

Yahya bin Mu'adz Ar-Razi pernah berkata: "Sungguh beruntung orang yang:
1. Meninggalkan harta sebelum harta meninggalkannya;
2. Membangun kuburan sebelum ia memasukinya; dan
3. Membuat ridha Tuhannya sebelum ia menemui-Nya."

Yang dimaksud dengan meninggalkan harta sebelum harta meninggalkan dirinya adalah harta tersebut digunakan untuk berbagai kebaikan sebelum harta tersebut lenyap dari dirinya.

Yang dimaksudkan dengan membangun kubur sebelum memasukinya adalah senantiasa melakukan amal yang bisa membuat dirinya nyaman di alam kubur kelak, yakni amal shalih dan ketaatan kepada Allah.

Yang dimaksudkan dengan membuat ridha Tuhannya adalah melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Semoga kita semua termasuk dari orang2 yang beruntung seperti yang disebutkan oleh Sahabat Yahya bin Mu'adz Ar-Razi di atas. Aamiin Yaa Rabbal 'Aalamiin.

#islam   #muslim   #harta   #kuburan   #ridha   #mengaji

Sumber : Kitab Nashaihul 'Ibad Karya Syeikh Nawawi Al Bantani

Di dukung oleh :
http://www.kaosbolamurahh.com/

 

[ TIGA PERBUATAN YANG DICINTAI ALLAH ]

Bismillahir Rahmanir Rahim.  Assalamu'alaikum teman2 semua.

Tiga perbuatan yang di cintai oleh Allah diantaranya adalah :
1. Shalat pada waktunya
2. Berbuat baik kepada Ayah dan Ibu
3. Jihad di jalan Allah

Dari Abdullah bin Mas’ud ra berkata: Aku bertanya kepada Nabi Saw: perbuatan apakah yang paling dicintai Allah. Nabi Menjawab: Shalatlah pada waktunya. Ditanya lagi: Kemudian apa? Nabi menjawab : berbuat baik kepada Ayah dan Ibu. Ditanya lagi kemudian apa?. Nabi menjawab: Berjihadlah pada jalan Allah. (H.R. Bukhari)

Semoga bermanfaat untuk kita semua. Aamiin Yaa Rabbal 'Aalamiin. Yang belum shalat ashar, jangan lupa shalat dulu ya! hehe

#islam   #orang_tua   #jihad   #ngaji   #mengaji

Di dukung oleh : http://maheswaricatering.com/

 

[ TIGA PERBUATAN YANG DAPAT MEMBUAT DOSA TERAMPUNI ]

Pertama, _tetap menyempurnakan wudlu dengan memenuhi sunnah-sunnahnya meskipun dalam suasana suhu udara yang sangat dingin

Kedua, berjalan menuju masjid guna melaksanakan shalat berjamaah

Ketiga, menunggu datangnya waktu shalat dengan tetap di masjid untuk menunaikan shalat berikutnya secara berjamaah. Dalam hal yang sama adalah menunggu untuk menunaikan segala kebaikan, seperti menunggu datangnya guru saat menuntut ilmu.

Sumber : Kitab Nashaihul 'Ibad Karya Syeikh Nawawi Al Bantani

Di dukung oleh :
http://wolimej.com/ Desktop Wallpaper Free

[ TIGA PERBUATAN YANG MENGANGKAT DERAJAT MANUSIA DISISI ALLAH ]

Bismillahir Rahmanir Rahim. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Di bawah ini merupakan penjelesan dari sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurarirah bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda :
Tiga perbuatan yang akan mengangkat derajat adalah :
Pertama, menyebarkan salam terhadap sesama muslim, baik yang dikenal maupun yang tidak.
Kedua, memberi makan kepada tamu dan orang-orang yang kelaparan
Ketiga, Shalat Tahajjud di tengah malam ketika orang-orang melalaikannya karena terlelap dalam kenikmatan tidur.

Semoga kita semua khususnya saya dan umumnya kepada para pembaca status ini dapat mengamalkan ketiga perbuatan tersebut. Aamiin Yaa Rabbal 'Aalamiin.

Sumber : Kitab Nashaihul 'Ibad Karya Syeikh Nawawi Al Bantani

#islam   #shalat   #salam   #sedekah   #tamu   #tahajjud   #tahajud   #sholat

Di dukung oleh :
http://igalleriez.com/ Computer Wallpaper Free Download

[ TIGA PESAN MALAIKAT JIBRIL KEPADA NABI MUHAMMAD ]

Bismillahir Rahmanir Rahim. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Selamat malam teman2 Plusser semua.

Malaikat Jibril pernah berkata kepada Rasulullah Muhammad Shallahu 'Alaihi Wasallam :
Wahai Muhammad, hiduplah engkau seberapapun lamanya, namun engkau pasti akan mati.
Cintailah siapa saja yang engkau sukai, namun engkau pasti akan berpisah dengannya.
Beramallah semaumu, namun engkau pasti akan mendapat balasannya.

Hiduplah sekehendak hati, karena akhir kehidupan adalah kematian. Dan cintailah orang yang Anda kehendaki karena kematian akan memisahkan Anda dari dia. Dan beramallah sesuka hati, karena Anda akan mendapatkan balasan menurut amal Anda.

Setiap perbuatan baik akan dibalas dengan kebaikan (berupa pahala di surga); begitu pula sebaliknya, setiap amal yang buruk pasti akan dibalas dengan keburukan (dalam bentuk siksaan di neraka).

Sumber : Nashaihul 'Ibad Karya Syeikh Nawawi Al Bantani

#islam   #jibril   #muhammad   #kebaikan   #amal

Di dukung oleh :
http://wallpirate.com/  Free Download Desktop Wallpaper

 

[ TIGA CIRI MANUSIA PALING BAHAGIA ]

Assalamu'alaikum dan selamat pagi untuk teman2 Plusser semua.

Di sebutkan dalam kitab Nashaihul 'Ibad karya Syeikh Nawawi Al Bantani, orang yang paling bahagia adalah :

1. Orang yang mempunyai hati alim yaitu orang yang menyadari bahwa Allah senantiasa menyertainya dimana saja dia berada

2 . Orang yang berbadan sabar yaitu orang yang sabar dalam menunaikan  perintah agama dan sabar dalam menghadapi musibah

3. Orang yang ridha dengan apa yang ada di tangannya yaitu merasa puas dan menerima pembagian yang telah ditetapkan oleh Allah.

Semoga bermanfaat untuk kita semua khususnya saya pribadi dan semoga kita tetap selalu mau mempelajari ilmu agama sampai akhir hayat kita. Aamiin Yaa Rabbal 'Aalamiin.

#islam   #mengaji   #ngaji   #bahagia   #sabar   #ridha

Di dukung oleh :
http://carspicwallpaper.com/ Cars Pic Wallpaper

 

[ TIGA BENTENG KAUM MUSLIMIN DARI GANGGUAN SETAN ]

Bismillahir Rahmanir Rahim.

Assalamu'alaikum dan selamat pagi untuk teman2 Plusser semua.

Ka'ab Al-Akhbar, seorang pendeta Yahudi yang masuk Islam pada masa 'Umar Radiyallahu 'Anhu mengatakan :
Benteng orang mukmin yang dapat menghalangi dari gangguan setan itu ada tiga, yaitu:
1. Masjid menjadi benteng karena masjid merupakan tempat bagi orang-orang yang berdzikir kepada Allah dan tempat para malaikat.

2. Dzikrullah, utamanya dengan membaca Laa Haula Walla Quwwata Illaa Billaah.

3. Membaca Al-Qur'an.

Semoga dapat bermanfaat unuk kita semua. Aamiin Yaa Rabbal 'Aalamaiin

#islam   #masjid   #mosque   #Dzikir

Sumber : Kitab Nashaihul 'Ibad

Di dukung oleh :
http://walvengers.com/


[ TANGKAL TIGA KEBURUKAN DENGAN TIGA KEBAIKAN ]

Bismillahir Rahmanir Rahim.

Malik bin Dinar Radiyallahu 'Anhu berkata :
Tangkislah tiga perbuatan tercela dengan tiga perbuatan terpuji agar Anda termasuk orang-orang yang benar-benar beriman.
1. Cegahlah sikap sombong dengan tawadlu', Orang yang sombong ialah yang memandang dirinya sendiri dengan pandangan mulia dan memandang orang lain dengan pandangan yang hina. Sementara sikap yang sebaliknya yaitu tawadlu' yaitu rendah diri.

2. Cegahlah sikap rakus dengan qana'ah. Rakus adalah senantiasa merasa kurang dan tidak pernah puas dengan apa yang dimiliki. Sedangkan Qana'ah adalah ridha terhadap rizki yang diberikan Allah kepadanya

3. Cegahlah sikap dengki dengan nasehat. Dengki adalah mengharapkan hilangnya kenikmatan orang yang dihasudi agar berpindah kepada dirinya. Sedang nasehat mendorong berbuat kebaikan dan mencegah berbuat kerusakan.

Semoga dapat bermanfaat untuk kita semua. Aamiin Yaa Rabbal 'Aalamiin.

#islam   #ngaji   #mengaji   #hasud   #sombong

Sumber : Kitab Nashaihul 'Ibad Karya Syeikh Nawawi Al Bantani

Di dukung oleh : http://www.sablonmanual.com/

 

Senin, 03 Februari 2014

[ TIGA ALASAN MENGAPA NABI IBRAHIM MENJADI KEKASIH ALLAH ]


Nabi Ibrahim as pernah ditanya: apakah yang menyebabkan Allah menjadikan Anda sebagai kekasihNya?*Nabi Ibrahim menjawab: *Allah menjadikan aku sebagai kekasihNya (khaliluhu) sebab tiga hal, yaitu saya memilih urusan Allah dari pada urusan yang lain, saya tidak pernah gelisah mengenai segala hal yang telah menjadi tanggungan Allah untuku, dan saya tidak pernah makan baik makan malam maupun makan siang, melainkan bersama tamu.

Menurut suatu naskah yang laing dinyatakan, bahwa Nabi Ibrahim berkata:* saya tidak pernah mengutamakan urusan yang lain selain urusan Allah dan saya tidak pernah merisaukan urusan yang telah menjadi tanggungan Allah dan saya tidak akan makan malam maupun siang kecuali bersama tamu.*
Dalam suatu riwayat dinyatakan bahwa Nabi Ibrahim biasa berjalan pergi sejauh satu atau dua mil hanya untuk mencari orang yang diajak untuk makan bersamanya.

Subhanallah, begitu mulianya sifat dari Nabi Ibrahim, bahkan sampai makan pun beliau mengajak orang lain. Sedangkan kita, malah takut kalo makan kita berkurang gara2 ada orang lain. Astaghfirullahal 'Adzim alladzi laa ilaha illa huwal hayyul qayyum wa atubu ilahi

Sumber : Kitab Nashaihul 'Ibad Karya Syeikh Nawawi Al Bantani

#islam   #Ibrahim   #abraham   #muslim   #Allah   #ngajiyuuk   #mengaji   #nasehatdiri   #intropeksi_diri

Di dukung oleh : http://kuch2hotahu.com/

 

[ LIMA MACAM PAHALA DARI SEDEKAH ]

Imam As Suyuthi salah satu ahli tafsir Al-Qur'an yang berasal dari Mesir menyebutkan bahwa pahala sedekah itu ada lima macam, yaitu :
- Satu di balas sepuluh kali lipat, yaitu sedekah yang dilakukan oleh orang yang sehat badannya
- Satu di balas sembilan puluh kali lipat, yaitu sedekah yang dilakukan oleh orang buta dan orang yang tertimpa bencana
- Satu dibalas sembilan ratus kali lipat, yaitu sedekah yang diberikan kepada kerabat yang membutuhkannya
- Satu dibalas seratus ribu kali lipat, yaitu sedekah kepada kedua orang tua
- Satu dibalas sembilan ratus ribu kali lipat, yaitu sedekah kepada orang alim atau ulama ahli fiqih.

Selamat menunggu shalat maghrib. Buat yang laki2, jangan lupa shalat berjama'ah ya. hehe

Sumber : Kitab Nashaihul 'Ibad Karya Syeikh Imam Nawawi Al Bantani

Di dukung oleh : http://www.juaka.com/

[[ ~ NASEHAT RASULULLAH KEPADA IBNU 'ABBAS KETIKA MASIH KECIL ~]]


Ibnu Abbas, berkata; Aku dibonceng oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu beliau bersabda:
"Wahai anak." Atau beliau mengatakan: "Wahai anak kecil,
maukah kamu aku ajari beberapa kalimat yang Allah akan memberimu manfaat."
Aku menjawab; "Ya."

Lalu beliau bersabda: "Jagalah Allah niscaya Dia akan menjagamu, Jagalah Allah niscaya engkau mendapatiNya di hadapanmu.
Ingatlah Dia di waktu lapang niscaya Dia akan ingat kepadamu di waktu sempit.

Jika engkau meminta maka mintalah kepada Allah,
dan jika engkau memohon pertolongan maka mohonlah pertolongan kepada Allah.

Telah kering pena dengan apa yang telah terjadi.

Seandainya seluruh makhluk hendak memberi manfaat kepadamu dengan sesuatu yang Allah tidak menetapkan padamu, niscaya mereka tidak akan mampu memberikan manfaat kepadamu.

Dan seandainya mereka hendak mencelakakan dirimu dengan sesuatu yang Allah tidak menetapkan padamu, niscaya mereka tidak akan mampu mencelakakanmu.

Dan ketahuilah bahwa di dalam kesabaran terhadap hal yang engkau benci terdapat banyak kebaikan.
Bahwa pertolongan itu (datang) setelah kesabaran,
dan kelapangan itu (datang) setelah kesempitan
serta bahwa kemudahan itu (datang) setelah kesulitan." HR Ahmad 2666
Oleh:Yusron Asrofie

*Gambar Hanya ilustrasi

Sumber : http://mp3days.com

 

[ SEPULUH SURAT AL QUR'AN YANG DAPAT MENOLAK SEPULUH MACAM BENCANA ]

Nabi SAW bersabda : Sepuluh surat dapat menolak sepuluh macam bencana, yaitu :
1. Surat Al-Fatihah menolak murka Allah
2. Surat Yaa Siin menolak dahaga pada hari kiamat
3. Surat Ad-Dukhan akan mencegah ketakutan di hari kiamat
4. Surat Al-Waqi’ah akan mencegah kefakiran
5. Surat Al-Mulk akan mencegah siksa kubur
6. Surat Al-Kautsar akan menolak permusuhan
7. Surat Al-Kafirun menolak datangnya kekafiran ketika dicabutnya nyawa
8. Surat Al-Ikhlas menolak kemunafikan
9. Surat Al-Falaq akan mencegah kejahatan dengki dari orang yang dengki
10. Surat An-Naas akan menolak was-was

Semoga bermanfaat untuk para pembaca khususnya saya sendiri agar lebih istiqamah dalam membaca Al-Qur'an. Aamiin Yaa Rabbal 'Aalamiin.

Sumber : Kitab Nashaihul 'Ibad

Di dukung oleh :
http://kitcheninteriordesignwall.blogspot.com/2013/11/Interior-Design-for-Kitchen.html

"RENCANA ALLAH TETAP YANG TERBAIK"

Ketika kita menginginkan sesuatu yang tak kunjung
DIDAPATKAN.
Maka Allah meminta kita untuk sabar MENUNGGU.

Ketika kesedihan menjatuhkan AIR MATA
Maka Allah meminta kita untuk berusaha TERSENYUM .

Ketika perjalanan hidup terasa MEMBOSANKAN.
Maka Allah menyuruh kita untuk banyak BERSYUKUR.

Kita punya RENCANA.
Allah juga punya RENCANA.

Akan tetapi sehebat apapun kita merencanakan sesuatu.
Tetap rencana Allah adalah sebaik-baiknya rancangan.

Ingatlah..
Allah selalu memberikan kelebihan dibalik kekurangan..
Allah selalu memberikan Kekuatan dibalik kelemahan..
Allah selalu memberikan senyum dibalik kesedihan.
Allah selalu memberikan Harapan dibalik keputus-asaan..

Yakinlah..
Kebahagiaan itu akan hadir juga pada waktunya.
Sesuai rencana-Nya.
Sesuai rancangan-Nya.
Dan tak ada alasan bagi kita untuk meragukan-Nya.

Aamiin

~♥~ ~♥~ ~♥~ ~♥~ ~♥~

Ya ALLAH...
✔ Muliakanlah orang yang membaca tausiah ini
✔ Entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid
✔ Lapangkanlah hatinya
✔ Bahagiakanlah keluarganya
✔ Luaskan rezekinya seluas lautan
✔ Mudahkan segala urusannya
✔ Kabulkan cita-citanya
✔ Jauhkan dari segala Musibah
✔ Jauhkan dari segala Penyakit,Fitnah,Prasangka Keji,Berkata Kasar dan Mungkar.
✔ Dan dekatkanlah jodohnya untuk orang yang membaca dan membagikan tausiah ini.

Aamiin ya Rabbal'alamin

http://www.disukai.com

 

[ LIMA PERBUATAN UNTUK MERAIH KEBAHAGIAAN DUNIA DAN AKHIRAT ]

Dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash Radiyallhu 'Anhu berkata :
Lima hal berikut jika berkumpul pada diri seseorang maka ia berbahagia di dunia dan di akhirat yaitu :
1. Berdzikir menyebut Laa Ilaaha Illahllah Muhammadur Rasulullah dari waktu ke waktu.
2. Ketika mendapatkan musibah menyebut Innaa Lillahi Wa Innaa Ilaihi Raji'uun, Wa Laa Haulaa Wa Laa Quwwata Illa Billahil 'Aliyyil 'Adzim
3. Jika dinugerahi nikmat menyebut Alhamdulillahi Rabbil 'Aalamiin sebagai ungkapan syukur dan kenikmatan
4. Bila memulai sesuatu mengucapkan Bismillahir Rahmaanir Rahiim
5, Jika terlanjur berbuat dosa mengucapkan Astaghfirullahal 'Adzim Wa Atuubu Ilaihi

Sumber : Nashaihul 'Ibad

#bahagia   #dunia   #akhirat   #resep   #tips

Di dukung oleh :
http://interiorhousedesignnn.blogspot.com/2013/11/Interior-House-Designs.html

[ TUJUH MACAM PAHALA YANG TIDAK PERNAH TERPUTUS ]

Dari Anas r.a. berkata bahwa ada tujuh macam pahala yang dapat diterima seseorang itu selepas matinya.
1. Barang siapa yang mendirikan masjid maka ia tetap mendapat pahalanya selama masjid itu digunakan oleh orang untuk beramal ibadah di dalamnya.
2. Barang siapa yang mengalirkan air sungai selagi ada orang yang minum daripadanya. 
3. Barang siapa yang menulis mushaf ia akan mendapat pahala selama ada orang yang membacanya. 
4. Orang yang menggali Sumur selama ada orang yang menggunakannya. 
5. Barang siapa yang menanam tanam-tanaman selama ada yang memakannya baik dari manusia atau burung. 
6. Mereka yang mengajarkan ilmu yang berguna selama ia diamalkan oleh orang yang mempelajarinya. 
7. Orang yang meninggalkan anak yang soleh yang selalu mendoakan kedua orang tuanya dan beristighfar baginya 
8. yakni anak yang selalu diajari ilmu Al-Qur'an maka orang yang mengajarnya akan mendapat pahala selama anak itu mengamalkan ajaran-ajarannya tanpa mengurangi pahala anak itu sendiri. 

Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah S.A.W. telah bersabda : Apabila telah mati anak Adam itu, maka terhentilah amalnya melainkan tiga macam :
1. Sedekah yang berjalan terus (Sedekah Amal Jariah) 
2. Ilmu yang berguna dan diamalkan.
3. Anak yang soleh yang mendoakan baik baginya.

Semoga bermanfaat untuk kita semua khususnya saya sendiri dan mohon maaf apabila ada kesalahan kata.

Sumber : dzikir dot org

Di dukung oleh : http://www.manfaatnya.com/

#doa   #anakshaleh   #sedekah   #islam  

 

[ 10 ORANG YANG SHALATNYA TIDAK DITERIMA OLEH ALLAH SWT ]

Rasulullah S.A.W. telah bersabda yang artinya: "Barang siapa yang memelihara shalat, maka shalat itu sebagai cahaya baginya, petunjuk dan jalan selamat dan barangsiapa yang tidak memelihara shalat, maka sesungguhnya shalat itu tidak menjadi cahaya, dan tidak juga menjadi petunjuk dan jalan selamat baginya." (Tabyinul Mahaarim)

Rasulullah S.A.W telah bersabda bahwa : "10 orang shalatnya tidak diterima oleh Allah S.W.T, yaitu :
1. Seorang lelaki yang shalat sendirian tanpa membaca surat Al Fatihah.
2. Seorang lelaki yang mengerjakan shalat tetapi tidak mengeluarkan zakat.
3. Seorang lelaki yang menjadi imam, padahal orang yang menjadi makmum membencinya.
4. Seorang budak yang melarikan diri dari tuannya.
5. Seorang lelaki yang minum arak tanpa mau meninggalkannya (Taubat).
6. Seorang perempuan yang suaminya marah kepadanya.
7. Seorang perempuan yang mengerjakan shalat tanpa memakai mukena.
8. Imam atau pemimpin yang sombong dan zalim menganiaya.
9. Seorang-orang yang suka makan riba'.
10. Seorang yang shalatnya tidak dapat menahannya dari melakukan perbuatan yang keji dan mungkar."

Sabda Rasulullah S.A.W yang artinya : "Barang siapa yang shalatnya itu tidak dapat menahannya dari melakukan perbuatan keji dan mungkar, maka sesungguhnya shalatnya itu hanya menambahkan kemurkaan Allah S.W.T dan jauh dari Allah."

Hassan r.a berkata : "Kalau shalatmu itu tidak dapat menahan kamu dari melakukan perbuatan mungkar dan keji, maka sesungguhnya kamu dianggap orang yang tidak mengerjakan shalat. Dan pada hari kiamat nanti shalatmu itu akan dilemparkan semula ke arah mukamu seperti satu bungkusan kain tebal yang buruk."

Meskipun kita shalatnya masih belum sempurna, tapi semoga saja shalat kita semua di terima oleh Allah SWT dan semoga keteledoran kita saat mengerjakan shalat di ampuni oleh Allah SWT. Aamiin Yaa Rabbal 'Aalamiin.

Sumber : Kitab Nashaihul 'Ibad

Di dukung oleh : http://updatehargaterbaru.com/

 

[ KEUTAMAAN SHALAT ISYA' DAN SHUBUH BERJAMAAH ]

Dalam riwayat Imam Termidzi dari Usman r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:
Barangsiapa yang menghadhiri shalat Isya' dengan jamaah maka baginya adalah pahala mengerjakan shalat selama separuh malam dan barangsiapa yang bersembahyang Isya' dan Subuh dengan jamaah, maka baginya adalah pahala seperti mengerjakan shalat semalam suntuk.
Imam Termidzi mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan shahih.

Dari Abu Hurairah r.a. bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda:
Andaikata para manusia itu mengetahui betapa besar pahalanya mengerjakan shalat Isya' dan Subuh - dengan berjamaah, nescayalah mereka akan mendatangi kedua shalat itu, sekalipun dengan berjalan merangkak. (Muttafaq 'alaih)

Dari Abu Hurairah r.a. pula katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:
Tidak ada suatu shalatpun yang terlebih berat dirasakan oleh orang-orang munafik itu daripada shalat Subuh dan Isya', tetapi andaikata mereka mengetahui betapa besar pahalanya kedua shalat itu, nescayalah mereka akan mendatanginya sekalipun dengan berjalan merangkak - ke tempat jamaahnya. (Muttafaq 'alaih)

Sumber : Riyadlus Shalihin

Di dukung oleh : http://blackberryharga.net/

 

[ TIGA HAL YANG PALING BAIK DI DUNIA ]

Ibnu 'Abbas ketika ditanya tentang hari, bulan, dan amalan yang paling baik, ia menjawab:
1. Hari yang paling baik adalah hari Jum'at.
2. Bulan yang paling baik adalah bulan Ramadhan.
3. Amalan yang paling baik adalah menjalankan shalat fardhu tepat pada waktu utamanya.

Selanjutnya, Ibnu 'Abbas meninggal dunia pada hari Jum'at. Tiga hari sesudah kematiannya, sampailah berita kepada 'Ali bin Abi Thalib tentang jawaban Ibnu 'Abbas ketika ditanya tentang tiga hal tersebut di atas.

'Ali lantas berkata: "Apabila para ulama, hukama', dan fuqaha' mulai dari bumi timur sampai barat ditanya tentang hal itu, pasti mereka akan menjawab seperti jawaban Ibnu 'Abbas, kecuali aku. Jika aku ditanya hal tersebut, pasti aku akan menjawab sebagai berikut:
1. 'Amal yang paling baik adalah amal yang diterima oleh Allah;
2. Bulan yang paling baik adalah bulan yang di dalamnya engkau bertobat kepada Allah dengan tobat nashuha; dan
3. sebaik-baik hari adalah hari saat engkau pergi meninggalkan dunia dan kembali kepada Allah dalam keadaan beriman kepada-Nya.'

Ibnu 'Abbas mengatakan bahwa yang disebut dengan tobat nashuha adalah hatinya menyesali dosa yang pernah dikerjakan; lisannya memohon ampunan kepada Allah; raganya berhenti dari segala macam perbuatan dosa; dan berjanji tidak akan melakukan lagi kemaksiatan yang dilarang oleh Allah.

Sumber : Nashaihul 'Ibad

Di dukung oleh : http://www.gaunpestamuslim.com/

Copyright @ 2013 Islam is beautiful .